-

About

javascript:void(0)

Selasa, 24 Januari 2012

KETENANGAN HIDUP

Ilmu fisika, biologi, falak, dan kimia telah menunjukan kepada kita
bahwa dunia diciptakan dengan aturan-aturan dan ukuran-ukuran yang rapi.
Tidak ada tempat bagi sesuatu yang terjadi secara kebetulan,
semua berjalan mengikuti hukum-hukum yang telah Alloh ciptakan di alam semesta ini.

“… dan, Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya
dengan serapi-rapinya.” (QS Al Furqoon:2)
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS Al Qomar:49)
Dan, tentu saja Alloh menciptakan semua ini bukan tanpa tujuan.
Tidak mungkin tanpa tujuan.
Pasti, akan selalu ada hikmah di balik semua penciptaan ini.
Namun, keyakinan akan semua hikmah ini, bukan berarti kita akan mengetahuinya.
Karena keterbatasan ilmu manusia, bisa saja hikmah-hikmah itu masih tersembunyi,
tidak terungkap oleh pandangan manusia yang terbatas ini.

“… mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Alloh menjadikan padanya
kebaikan yang banyak. ” (QS. An Nisaa’:19)

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqoroh:216)

Dan, saya yakin bahwa keterbatasan ini pun memberikan hikmah yang luar biasa
bagi kehidupan manusia.
Tidak semuanya harus ada jawaban, yang perlu kita yakini adalah semuanya
demi kebaikan kita.
Dalilnya sudah jelas dan sudah kita hafal bahwa Alloh Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kadang kita berusaha keras, namun hasil seolah tidak kunjung datang.
Saya katakan seolah sebab itu hanyalah pandangan kita yang terbatas.
Strategi, taktik, dan rencana matang tidak selamanya akan menghasilkan sesuatu
yang sesuai dengan keinginan kita.
Bisa jadi, Alloh telah menyiapkan yang lain yang pastinya akan lebih baik dari itu.

“… Kamu tidak mengetahui barangkali Alloh mengadakan sesudah itu
sesuatu hal yang baru.” (QS Ath Tholaaq:1)

“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu)
kecuali apabila dikehendaki Alloh, Tuhan semesta alam. (At Takwir:29)

Jika saya berikhtiar itu semata-mata karena memenuhi perintah Alloh.
Manusia hanya berusaha, sedangkan Alloh yang menentukan akibat dan hasilnya.
Dan saya merasa yakin bahwa akibat dan hasil yang dipilihkan Alloh bagi saya
adalah yang terbaik bagi saya.
Jika demikian, mengapa kita harus takut dan khawatir dalam menjalani hidup?
Bukankah semuanya untuk kebaikan kita sendiri.
Pahit mungkin terasa pahit yang kita alami, Kita tidak menyukai, Kita membencinya.
Padahal boleh jadi itu yang terbaik bagi kita.

Ya Alloh, ampunilah hamba-Mu ini, yang sering mengeluh dengan pemberian-Mu,
yang sering lupa bahwa Engkau memberikan yang terbaik.

Mudah-mudahan, mulai detik ini saya merasa tentram terhadap rahmat Alloh,
keadilan-Nya, kebijaksanaan-Nya, dan ilmu-Nya.
Hidup yang lebih tenang karena “melihat” peran Alloh dalam setiap peristiwa dan setiap urusan.
Hidup yang tenang, karena hidup dalam lindungan dan pemeliharaan Alloh.

0 komentar:

Posting Komentar