-

About

javascript:void(0)

Rabu, 18 Januari 2012

Munajat

Dengan nama Alloh, Pensiar buana alam raya, yang Rohman-Nya
tampak berkelap-kelip di setiap kehidupan makhluk penghuni planet bumi.
Bak semerbak aroma kesturi meliputi perjalanan hidup hamba yang menerima
taburan Rohim-Nya.
Tak luput puji sanjung berirama tasbih, mengalun disetiap sudut kalam
makhluk nan bersenandung takbir bervokal dzikir,
tak akan akhir hanya mengusir sifat kikir bahkan mengukir hati nan fakir
bersembah Raja Yaumul Akhir.
Rantai sholawat dan salam berarak-sorak ke mahligai abadi;
Rosululloh akhir zaman di penghujung zaman, bertitel sebagai Rohmatan lil ‘alamin.
Robiul-awal, bulan kelahirannya. Rajab, sebagai kenangan mi’rojnya.
Romadhon, peristiwa awal wahyu turun kepadanya.
Munajat salam tertentu bagi keluarga dan para sahabatnya.
Rasa rindu di setiap lubuk hati umatnya tuk berjumpa Rosululloh yang tercipta
dari Nur Dzat-Nya dan alam daripadanya.
Rahmat, meliputi para syuhada, tabi’in, tabi’ut tabi’in, aulia dan ulama warosatul anbiya’
serta seluruh manusia yang menjadikannya sebagai idola utama.

Kalam munajat hamba pedamba: jika Engkau hendak meneteskan air penyejuk jiwa
hamba-hambaMu, itu sebagai kekuasaan mutlak yang ada pada wujud-Mu.
Nur hidayah-Mu tampak pada setiap hamba-Mu nan tegar menghamba
terhadap yang didamba Sang empunya hamba.
Tak ada satupun makhluk yang dapat memberi hidayah maupun kesesatan sesamanya.
Maka dengan-Mu Ya Alloh: Pintaku, taburkanlah maghfiroh, hidayah dan rahmat-Mu
bagi yang membaca tulisan ini !
Walau sebenarnya kami yakin; doa pintaku tak menggeser takdir dan kehendak-Mu
tetapi sungguh yakin; munajatku tak lepas dari kehendak-Mu.
Sebab, tak berkehendak dalam kehendak kecuali wujud kehendak-Mu.
Ragam gemuruh kehendakku menyatu dalam Esa.
Amin Yarobbal ‘Alamin!

0 komentar:

Posting Komentar