-

About

javascript:void(0)

Rabu, 01 Februari 2012

Ambisi yang Menggelorakan Hidup

Inna lakum ma’alim, fantahu ila ma’alikum.
Wa inna lakum nihayah, fantahu ila nihayatikum.
Sesunggunya setiap dari kamu mempunyai tempat pemberhentian,
maka tujulah tempat pemberhentianmu.
Dan sesungguhnya kamu mempunyai tujuan, maka raihlah tujuanmu.

Hidup adalah suatu hal yang harus diperjuangkan.
Jika manusia tidak lagi mempunyai hasrat untuk memperjuangkan apa yang diinginkan,
jelas akan sulit baginya untuk mencapai apa yang diinginkan.
Hasrat mencapai tujuan hidup inilah yang disebut sebagai ambisi.
Sesungguhnya suasana hati manusia berada dalam grafik naik turun
yang terus berubah dari waktu ke waktu.
Terkadang grafik itu naik dan meninggi sehingga hidupnya dipenuhi
dengan semangat yang menyala-nyala.
Tetapi bisa jadi dalam beberapa waktu kemudian suasana hatinya berubah
dan grafik itu menurun sehingga manusia kehilangan gairah dan hasrat hidupnya.
Disinilah ambisi itu berperan, saat kita menginginkan sesuatu janganlah berhenti
pada keinginan tersebut.
Pupuklah keinginan tersebut sedemikian rupa sehingga keinginan itu
semakin lama semakin menguat untuk diwujudkan.
Saat keinginan itu menguat, wujudkanlah dalam tekad yang juga kuat dan besar,
dan yakinkanlah diri anda bahwa anda bisa mencapai keinginan itu.
Gambarkanlah harapan dan impian besar anda didalam pikiran,
dan pupuklah hasrat besar untuk mewujudkan keinginan tersebut.
Api hasrat dan ambisi yang ada harus terus dinyalakan dan dibesarkan
sehingga setiap hari akan semakin membesar dan membesar sesuai perjalanan waktu.
Ambisi yang besar akan mengalahkan berbagai halangan dan rintangan yang timbul
saat kita ingin mencapai impian kita.
Saat kita terpuruk atau lelah karena beberapa target dan tujuan hidup kita belum tercapai,
padahal kita pikir sudah bekerja keras sedemikian rupa, ambisi inilah yang akan
menyalakan kembali semangat hidup kita.
Atau disaat lain dimana lingkungan kerja yang kita bangun, ambisi inilah yang tetap
menjadi penyemangat agar dalam kondisi apapun kita tetap merasa harus menunjukkan
produktifitas kerja yang tinggi.
Dengan ambisi yang kuat, kita selalu menjaga agar impian kita tetap menyala
dalam hati dan pikiran kita, apapun kondisi atau keadaan kita.
Jika kita dalam kondisi baik, biasanya impian itu akan mudah dinyalakan.
Tetapi saat yang paling menentukan adalah ketika kita berada dalam kondisi terpuruk,
yang bisa menghancurkan semua impian kita.
Pada saat itu rasa putus asa sangat dekat menghampiri, disitulah peran ambisi diperlukan
untuk segera melakukan pembenahan dan pengisian ulang terhadap tenaga, pikiran,
dan fokus kehidupan kita masing-masing pada apa yang kita inginkan.
Ambisi akan tetap terjaga dengan baik jika kita mempunyai tujuan
dan motivasi hidup yang baik dan benar.
Karena itulah faktor penting dalam menjaga ambisi agar tetap menyala dan terjaga
dalam hidup kita adalah membuat tujuan dan motivasi hidup yang benar
sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Ambisi itu juga akan terus terjaga jika kita mampu meyakinkan diri kita
bahwa mencapai tujuan yang kita inginkan adalah cara terbaik untuk menunjukkan
karya, kebaikan, maupun eksistensi diri kita dihadapan manusia dan Alloh SWT.
Kita berjuang sebagai bentuk perwujudan rasa kemanusiaan maupun kehambaan kita
sehingga api perjuangan itu harus terus dinyalakan.
Namun demikian ambisi besar juga harus diiringi kendali terhadap diri sendiri
agar tidak menghalalkan segala cara demi memenuhi ambisi itu,
karena menghalalkan segala cara cenderung mengarah kepada hal-hal yang berlebihan,
dan terkadang mengarah kepada kejahatan.
Orang yang ambisius, demi ambisi mencapai apa yang diinginkan, jika tidak diiringi
dengan control diri yang baik, bisa melakukan apa saja demi memenuhi hasrat dan ambisi itu.
Karena itu ambisi harus dilandasi dengan nilai-nilai kebaikan, tanpa itu orang yang ambisius
bisa tidak peduli bahwa apa yang dilakukannya menyakiti orang-orang disekelilingnya,
merusak harmoni kehidupan, merusak keseimbangan alam,
bahkan melakukan berbagai kejahatan.
Karena itulah penting bagi kita untuk megontrol ambisi tersebut dalam batas-batas
dan nilai-nilai agama yang telah kita tetapkan.
Dengan demikian dalam mengejar ambisi dan impian yang kita canangkan,
kita akan tetap berada dalam koridor dan nilai-nilai agama dan cenderung tidak berlebihan.
Terdapat mekanisme kontrol dalam diri kita yang akan memberikan alarm peringatan
bahwa telah melanggar kaidah agama.
Disitulah kita akan melakukan perbaikan-perbaikan agar ambisi yang kita bangun
tidak melenceng dari rel yang seharusnya.
Karena itulah dalam hidup orang memerlukan keseimbangan kapan harus bekerja keras
membangun hasrat dan ambisi hidupnya, tetapi disisi lain juga tahu kapan harus
melakukan pengereman agar kehidupan yang dijalaninya bisa dikendalikan.
Tanpa rem yang berupa nilai-nilai dan kaidah agama, roda perjalanan hidup
akan mengarah pada perilaku yang sulit dikendalikan.

0 komentar:

Posting Komentar