-

About

javascript:void(0)

Kamis, 02 Februari 2012

Jangan Pernah Memusuhi Setan

( Opini Terbalik )


BACA  dgn  HATI  bkn  dgn  EMOSI.
Warung kopi bi waro yang terletak di depan kampus
memang merupakan tempat yang nyaman.
Para pedagang banyak yang istirahat disana untuk sekedar berbincang atau makan.
Aku dan kawanku Doni asyik membicarakan tentang Iblis yang dulu
tidak mau bersujud kepada nabi Adam, sedang seluruh malaikat mau bersujud
kepada kholifah pertama itu.
Aku dan Doni sepakat bahwa Iblis adalah makhluk yang begitu sombong dan angkuh,
ia merasa dirinya paling tinggi dibandingkan nabi Adam yang hanya terbuat dari tanah,
sedangkan ia tercipta dari api.
Dan mungkin kalau dulu ia mau bersujud kepada nabi Adam,
mungkin ia tak akan mendapatkan laknat berkepanjangan.

Tapi tiba-tiba seorang kakek yang dari tadi mendengarkan
ocehan-ocehan kami menimpali, “Kepada kakek , si Iblis berbisik,
‘Kami sengaja tidak bersujud kepada nabi Adam, kami minta satu periode zaman saja
kepada Tuhan untuk membuktikan argumentasi kenapa kami tidak bersujud kepada Adam’.
Hari ini kakek nyatakan: Tidak relevan Iblis bersujud kepada nabi Adam,
karena anak turunan nabi Adam sekarang terbukti sangat beramai-ramai
dan kompak bersujud kepada Iblis.”

Aku terpancing untuk mendiskusikan masalah makhluk terlaknat itu dengan si Kakek.
Sementara si Doni pergi keluar untuk memompa sepeda motornya
yang tadi kempes tertusuk paku.

“Kek, Iblis ini kan makhluk terkutuk.
Berarti kita harus memusuhinya, karena Alloh pun memusuhinya.” Ujarku kepada si Kakek
Lelaki tua yang rambutnya sudah dipenuhi uban malah tertawa mendengar kata-kataku,
‘Kata siapa Iblis dimusuhi Alloh ?” Tanya si Kakek sambil terkekeh-kekeh.
Giginya yang sudah ompong sungguh tak enak dipandang
“Itu kan dinyatakan dalam Ta’awudz.” Tukasku cepat
“Bagaimana bunyi Ta’awudz itu, dan apa artinya.?” Kata si Kakek pura-pura tidak tahu.
“A’udzubillahiminasyaitonni rojim, artinya, aku berlindung kepada Alloh
dari godaan syetan yang terkutuk.
Ini menandakan kalau Alloh itu mengutuk dan juga memusuhinya,
jadi pantas kalau manusia pun memusuhinya.”
“Yang terkutuk itu godaannya atau syetannya ?” kejar si Kekek menanyaiku terus-terusan
“Ya, syetannya atuh, Kek.!”
“Ah kalau benar Alloh itu memusuhi syetan, buat apa Dia menciptakannya ?
Sudah saja dari dulu syetan itu ditiadakan, kalau hanya untuk dikutuk.
Lucu sekali kalau Alloh membuat sesuatu, lalu setelah tercipta lantas dimusuhi-Nya.”
Kata si Kakek sambil tertawa dengan nada yang keras dibandingkan tadi.
Orang-orang yang melihat hanya terdiam melihat ulah Kakek itu
Tapi yang dikatakan si Kakek menurutku masuk akal juga.
Buat apa Alloh menciptakan iblis kalau pada akhirnya Dia memusuhinya.
“Kalau begitu yang terkutuk itu siapa atuh, Kek ?” Tanyaku lebih lanjut.
Aku menyeruput kopi susu dan langsung menyulut sebatang rokok.
“Bagaimana kalau kakek beri contoh ? Biar kamu mengerti.”
Kata si Kakek sambil tangannya mengambil bala-bala yang masih hangat.
“Boleh, Kek.”
“Aku berlindung kepada Alloh dari godaan syetan yang terkutuk.
Begitu kan Ta’awudz itu ?”
“Benar.”
“Siapa namamu ?”
“Mughni, Kek.”
“Punya adik ?”
“Punya. Adik saya laki-laki.”
“Nah coba dengarkan kakek. ‘Aku berlindung kepada Alloh dari gangguan adik mughni
yang galak’. Siapa yang galak ?”
“Adik saya.”
“Ada bedanya nggak arti dari Ta’awudz dengan contoh yang kakek sebutkan tadi ?”
“Tidak ada. Sama persis.”
“Berarti yang terkutuk itu siapa ? Syetan atau godaannya ?”
“Kalau melihat contoh tadi. godaan adalah adikku, dan syetan adalah aku.
Jadi yang terkutuk adalah godaannya, bukan syetannya ?.”
“Benar. Jadi jangan sampai godaan itu manunggal dengan diri kita.
Godaan syetan itu misalkan zinah, korupsi, mabuk, dan perbuatan jahat yang lainnya.
Misalkan kamu sekarang korupsi, berarti godaan syetan itu
telah menyatu dalam diri kamu.
Siapa yang akan dikutuk oleh masyarakat ? Syetannya atau kamu ?”
“Saya yang pasti dikutuk, Kek.”

Gila juga otak si Kakek.
Tak menyangka pembelaannya kepada syetan itu membuat pandanganku
terhadap sesosok syetan itu jadi berubah.
Jangan-jangan si Kakek yang giginya ompong itu guru atau barangkali muridnya syetan.

0 komentar:

Posting Komentar